Selasa, 24 Mei 2016

Ulah Pati Dan Salah Pati

Uraian Singkat Ulah Pati Dan Salah Pati

Yang dimaksud dengan ulah pati adalah sikap dan prilaku manusia yang pada puncaknya tidak sanggup menanggung beban penderitaan yang dialaminya kemudian mereka memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan ulahnya sendiri atau bukan yang menjadi kehendak Nya. Misalnya saja kematian yang di akibatkan karena sengaja minum racun, menjatuhkan diri dari gedung yang tinggi dan berbagai tindakan buruk lainnya yang tidak sesuai dengan ajaran agama.

Sementara salah pati adalah suatu kejadian yang menimpa seseorang tanpa mereka sadari sebelum sebelumnya atau segala sesuatu yang terjadi pada seseorang tanpa disengaja. Misalnya mati karena kecelakaan lalu lintas, jatuh dari pohon dan kejadian lainnya akibat daripada kecerobohannya sendiri.

Sekilas tampak ada kemiripan namun sanksi yang akan mereka terima pada akhir kehidupannya tentunya berbeda. Ulah pati atau kematian yang bukan menjadi kehendak Nya mengisyaratkan bahwa kita sebagai manusia tidak sanggup menghadapi cobaan ataupun ujian yang di berikan oleh Nya. Oleh karena itu roh yang bersemayam dalam diri sudah bisa di pastikan tidak akan bisa menempati ruang ataupun menyatu dengan Tuhan. Peristiwa atau kejadian inilah yang sering digambarkan sebagai roh gentayangan.

Sedangkan salah pati atau kematian yang tidak disengaja erat kaitannya dengan karma atau hasil daripada setiap perbuatan kita di dunia. Demikian juga halnya dengan kematian yang diakibatkan karena penyakit bisa digolongkan ke dalam salah pati.

Semua berawal dari sebuah kecerobohan akhirnya tertimpa suatu musibah mengindikasikan kalau kita kurang waspada terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi. Itulah sebabnya kita selalu diingatkan untuk  berupaya melakukan tindakan pencegahan sebelum kejadian yang sesungguhnya benar benar terjadi.

Demikian juga halnya dalam menyikapi kehidupan ini, untuk menghindari beban penderitaan yang berkepanjangan kita harus selalu berupaya mengamalkan kebajikan, menghindarkan sikap dan prilaku yang tidak sesuai dengan apa yang telah diisyaratkan oleh ajaran agama.

Tuhan memberikan peringatan kepada kita sesungguhnya karena Tuhan itu sayang sama kita. Berbagai macam cobaan yang Tuhan berikan kepada kita dimaksudkan agar kita bisa selalu mawas diri sehingga perjalanan hidup kedepannya menjadi lebih baik.

Pada sisi yang lain Tuhan memberikan kekayaan berlimpah kepada kita justru karena Tuhan ingin menguji kita apakah kekayaan yang diberikan bisa dimanfaatkan untuk kebajikan atau tidak. Jika tidak, semuanya itu cendrung menjadi sumber segala dosa. Tuhan memberikan kekayaan kepada kita adalah sebuah tanggungjawab moral agar kita bisa berbagi dengan sesama, maka dari itu lebih berhati hatilah dalam menyikapinya.

Perlu diingat tujuan kita dilahirkan ke dunia hanyalah untuk meningkatkan kesempurnaan akhlak bukan yang lain, harta kekayaan yang kita peroleh hanyalah titipan sementara maka gunakanlah segala sesuatunya secara bijak sesuai dengan peruntukannya.

Sikap dan prilaku manusia cendrung berubah disaat apa yang menjadi keinginannya tercapai. Semua itu mengindikasikan kalau mereka belum memahami apa yang sesungguhnya mereka cari dalam hidup.

Kita semua tahu hidup dan mati semuanya bersifat rahasia oleh karena itu bijaklah dalam bersikap. Kita bisa membayangkan bagaimana kalau ternyata waktu yang diberikan oleh Nya berakhir besok tentu kita tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk bisa menyempurnakan akhlak sebab harta kekayaan tidak akan pernah bisa dijadikan sarana untuk menebus dosa dosa kita, maka dari itu bertaqwalah.

Ibarat hukum sebab akibat semua tindakan yang kita lakukan pasti akan mendatangkan akibat maka dari itu ulah pati dan juga salah pati bisa diatasi asalkan kita memiliki kemauan yang kuat untuk mencegahnya.

Misalnya supaya terhindar dari kecelakaan lalu lintas jangan suka kebut kebutan dijalan raya, patuhi semua peraturan yang ada dan lain sebagainya. Demikain juga halnya supaya tidak sakit jangan suka makan sembarangan, kendalikan diri, selalu berpikiran positif dan lain lain...

Intinya jangan pernah menjadikan segala sesuatu yang bersifat sementara sebagai ukuran sebuah kebahagiaan karena semuanya itu ada kalanya hanya sebuah godaan agar kita mampu belajar menyikapi segala sesuatunya secara lebih bijak.

Ulah pati dan juga salah pati semuanya disebabkan karena kecerobohan manusia itu sendiri oleh karena itu kita harus lebih waspada agar supaya akibat buruk yang di timbulkannya bisa ditekan sekecil mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar