Jumat, 13 Mei 2016

Pelecehan Sexual

Kasus Kekerasan Sexual Pada Anak

Baru baru ini santer terdengar berita kasus kekerasan yang menimpa anak anak di bawah umur salah satunya adalah kasus pelecehan sexual pada anak.

Beragam macam pendapat muncul kepermukaan ada yang menyatakan adanya kasus kekerasan sexual pada anak di sebabkan karena banyaknya peredaran film porno di berbagai media cetak dan juga elektronik, ada juga yang mengatakan kasus itu terjadi karena kurangnya perhatian orang tua terhadap anak anaknya.

Semua pendapat itu memang ada benarnya ibarat kata ada aksi pasti ada reaksi sehingga kejadian yang sama cendrung terjadi secara berulang ulang.

Bercermin dari kejadian tersebut kita semua tentu merasa prihatin dan mengutuk berbagai bentuk tindakan asusila tersebut. Tetapi apalah daya semuanya sudah terjadi tentu tidak mungkin bisa dikembalikan seperti sediakala terlebih anak yang menjadi korban pelecehan sexual sudah meninggal dunia.

Seakan sudah menjadi kebiasaan sebagian besar dari kita baru bereaksi tatkala sudah di timpakan suatu musibah. Berbagai macam aturan baru dibuat sebagai bentuk reaksi atas musibah yang sudah di alami menandakan kita semua belum ada upaya maksimal untuk melakukan tindakan pencegahan.

Memberikan hukuman berat terhadap kasus kasus yang dianggap luar biasa memang sudah seharusnya di jalankan namun demikian akan jauh lebih baik kalau kita mampu melakukan tindakan pencegahan sebelum kasus kekerasan yang lain terjadi.

Disamping kasus pelecehan sexual ada banyak lagi kasus kasus kekerasan yang lain seperti misalnya kasus penganiayaan, pembunuhan dan lain sebagainya.

Untuk bisa mengatasi kejadian yang sama tidak terulang kembali tentu tidak bisa di lakukan dalam kurun satu ataupun dua hari akan tetapi harus di lakukan secara berkesinambungan melalui berbagai macam cara. Salah satunya bisa di lakukan dengan memberikan pencerahan kerohanian secara berkelanjutan mulai dari usia anak anak hingga dewasa.

Bagaikan letusan puncak gunung es kalau hal ini dibiarkan bukan sesuatu yang mustahil berbagai bentuk tindakan kekerasan yang lain pasti akan terjadi.

Pentingnya setiap orang diberikan pembekalan dan juga pemahaman yang benar tentang hakekat dan tujuan daripada kehidupan agar dalam realisasinya tidak menimbulkan banyak tafsir.

Agama yang kita yakini sebagai sumber kebenaran yang sesungguhnya bisa di jadikan pedoman sekaligus tuntunan bagi setiap orang dalam menjalani kehidupannya di dunia.

Setiap agama telah mengajarkan kepada umatnya untuk tidak saling menyakiti, tidak saling membenci, menghilangkan perasaan dengki dan juga irihati diantara sesama dan lain sebagainya harus di tanamkan sedini mungkin agar pada masa perkembangannya kata kata tersebut selalu diingat dalam benak dan juga pikiran
masing masing.

Peran aktif para tokoh masyarakat, para ulama, pendeta, cendikiawan dan pihak terkait lainnya sangatlah di perlukan dan mereka harus bisa bersinergi serta memiliki visi yang sama dalam upaya memperbaiki akhlak setiap orang.

Sebagai bangsa yang dikenal dengan keragaman budayanya, suku dan juga agamanya, kereligiusannya dan juga dengan keramahtamahannya niscaya kasus kasus serupa tidak akan terjadi secara berulang.

Kecendrungan Anak Meniru Dari Apa Yang Mereka Lihat

Perubahan sikap dan prilaku pada anak lebih banyak di sebabkan karena kurangnya pemahamn mereka terhadap ajaran agama, sebagian besar dari mereka baru sebatas mendengar dan juga menghafal ayat ayat suci yang ada di dalamnya, oleh karenanya perlu terus di tekankan melalui berbagai cara dan upaya yang sekiranya lebih mudah di mengerti sesuai dengan perkembangan umurnya.

Misalnya saja dalam memberikan pencerahan kerohanian lebih menekankan pada akibat yang akan mereka terima atas semua sikap dan prilaku buruk yang dilakukannya saat menjalani kehidupan di dunia.

Berbagai tayangan yang berbau kekerasan, pornographi dan tindakan kekerasan lainnya harus di hindarkan sebab kecendrungan anak akan meniru dari apa yang mereka lihat dan juga dari apa yang mereka dengar.

Berdasarkan keilmuan syaraf otak akan bereaksi untuk menyerap dan menyimpan apabila ada sebuah rangsangan yang di terimanya baik melalui penglihatan, pendengaran dan juga melalui bagian panca indra lainnya. 

Menyadari akan prihal tersebut pengenalan fungsi ataupun kegunaan panca indra pada diri manusia yang kita ketahui sebagai sumber daripada segala macam dosa harus dipahami dengan baik agar supaya tidak disalah gunakan untuk kepentingan yang bertentangan dengan norma dan ajaran agama.

Dengan demikian dapat kita simpulkan untuk bisa mengatasi berbagai tindakan asusila yang para pelaku dan juga korbannya tidak hanya menimpa anak anak tapi juga orang dewasa upaya memberikan pemahaman terhadap ajaran agama kepada seluruh umat mutlak di perlukan.

Cara ini adalah yang paling efektif untuk di lakukan sebagai upaya pencegahan terhadap berbagai bentuk tindak kekerasan dan juga prilaku buruk lainnya yang kerap terjadi belakangan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar