Kamis, 12 Mei 2016

Samsara

Makna Yang Terkandung Dalam Kata Samsara

Samsara bisa diartikan sengsara yaitu sebuah penderitaan yang dialami oleh setiap manusia yang baru dilahirkan ke dunia. Hal tersebut dapat dilihat dari proses kelahirannya dimana setiap anak yang baru lahir umumnya pasti menangis.

Pada masa pertumbuhan keberadaannya di dunia cendrung mengalami penderitaan yang semakin mendalam terlebih saat mereka mulai bersentuhan dengan berbagai kepentingan yang bersifat duniawi.

Berbagai macam keinginanpun muncul dibenaknya apalagi mereka belum diberikan pembekalan yang memadai untuk bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Untuk bisa mengatasinya setiap manusia yang dilahirkan ke dunia harus mampu mengendalikan dirinya agar supaya bisa terhindar dari tatanan kehidupan yang di penuhi dengan dosa.

Namun demikian melihat perubahan sikap dan prilaku yang ditunjukan oleh sebagian besar manusia saat ini tampaknya hal tersebut semakin sulit untuk dibenahi. Perubahan jaman dibarengi dengan adanya perubahan gaya hidup dan juga pola pikir mengakibatkan sebagian besar manusia telah kehilangan arah dan cendrung menjadikan kenikmatan duniawi sebagai pilihan utama dalam hidupnya.

Berbagai alasan dan juga tanggapan dimunculkan sebagai sebuah pembenarannya sendiri sendiri. Ibarat kata nasi sudah jadi bubur, beragam cara dilakukan untuk memberikan sebuah penyadaran namun tidak serta merta mampu membuahkan hasil secara maksimal.

Kalau demikian halnya haruskah kita melakukan pembiaran terhadap berbagai kekeliruan yang dilakukan oleh sebagian besar manusia saat ini?

Tentu tidak, dalam ajaran tatwamasi telah diajarkan sebagai sesama kita wajib untuk saling mengingatkan agar kelak keberadaan kita semua bisa terselamatkan dari beban derita yang berkepanjangan.

Bercermin daripada akibat yang dapat ditimbulkannya seyogyanya kita semua sadar diri untuk tidak melakukan kegiatan ataupun aktifitas yang justru menambah beban penderitaan kita untuk kehidupan yang akan datang.

Ingat, kematian bukanlah akhir dari segalanya akan tetapi justru merupakan awal kehidupan baru sebab roh yang bersemayam dalam tubuh setiap manusia tidak akan pernah mati tapi sekaligus akan menjadi penentu beban penderitaan yang kita terima saat sudah meninggal dunia.

Menjadikan hal hal yang berbau duniawi sebagai pilihan utama dalam hidup dan siap menanggung segala akibatnya tentu sah sah saja dilakukan karena itu adalah hak setiap orang.

Namun demikian bagi kita yang masih sadar ada baiknya jangan ikut ikutan, jadilah diri sendiri dan sucikan selalu roh yang bersemayam dalam diri dengan amal kebajikan serta hindari semua godaan yang terkait dengan upaya pemenuhan hasrat ataupun keinginan keinginan yang berbau duniawi lainnya.

Sumber Penderitaan Manusia

Sumber penderitaan yang dialami oleh manusia berawal dari ketidakmampuannya mengendalikan hasrat ataupun keinginan keinginannya, oleh karena itu tidaklah mengherankan kalau semua hal yang berbau duniawi senantiasa dijadikan pilihan utama dalam hidup.

Adakah semua itu karena kita sudah pada kehilangan jati diri? Melihat perubahan sikap dan prilaku sebagian besar manusia saat ini barangkali semua itu ada benarnya juga. 

Sungguhpun demikian tentu kita tidak boleh berdiam diri, berawal dari sebuah niat sungguh sungguh untuk kembali ke jalan yang benar tentunya beban penderitaan yang berkepanjangan tidak akan menimpa kita dalam kehidupan di akhirat nanti.

Ingatlah selalu menjadikan kekeliruan sebagai sebuah pembenaran adalah kegelapan yang sesungguhnya. Oleh karena itu belajar pengendalian diri serta tidak terlalu terpengaruh dengan perubahan jaman mutlak di perlukan.

Tidak ada kata terlambat untuk berbenah diri lebih baik dilakukan sekarang juga, jangan pernah menunda semasih kita di berikan kesempatan. Pertanyaannya: Siapkah anda menanggung beban penderitaan yang berkepanjangan? semua jawaban tentunya ada di tangan anda sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar