Selasa, 24 Mei 2016

Pengendalian Diri

Upaya Pengendalian Diri

Upaya pengendalian diri dapat di lakukan dengan cara belajar memahami nilai filsafat yang terkandung dalam setiap ajaran agama.

Belajar agama tidak cukup hanya dimengerti tetapi harus dipahami dimana semua hal yang diisyaratkan di dalamnya harus mampu kita terjemahkan dengan baik dan benar kemudian amalkan!

Ajaran agama mengajarkan banyak hal oleh karenanya kita tidak perlu mencari pedoman lain sebagai sebuah referensi untuk menilai kebenaran itu sendiri terlebih lagi dalam pelaksanaannya disertai dengan banyak kepentingan yang bersifat duniawi.

Dengan menjadikan ajaran agama sebagai pedoman utama dalam menjalani kehidupan niscaya setiap tindakan yang kita lakukan selalu memiliki kontrol yang jelas tanpa perlu adanya kekawatiran akan dampak ataupun akibatnya dikemudian hari. 

Jika kita dihadapkan pada dua pilihan dimana kita harus memilih salah satu diantara dua pilihan yang tersedia maka kitapun akan mampu menentukan pilihan dengan bijak sesuai dengan peruntukannya.

Misalnya saja manakah yang anda pilih diantara dua pilihan berikut ini:

pilihan 1: kenikmatan hidup sesaat dengan berbagai macam konsekuensinya
pilihan 2: kebahagiaan dan kesempurnaan hidup akhirat dengan berbagai macam konsekuensinya
Kita pasti akan memilih pilihan 2 sebab mencari kesenangan hidup sesaat bukanlah tujuan utama daripada kehidupan tetapi lebih kepada sebuah godaan ataupun ujian dari Nya apakah kita mampu mengendalikannya atau tidak.

Perubahan jaman seperti sekarang ini telah merubah segalanya dimana pola pikir sebagian besar orang justru menjadikan kenikmatan hidup sesaat sebagai pilihan utama dalam hidupnya.

Bagi mereka yang memahami ajaran agama dan mampu mengendalikan dirinya dengan baik tentu tidak ada masalah akan tetapi bagi mereka yang kurang memahami ajaran agamanya dengan baik kecendrungannya mereka bersifat acuh tak acuh terhadap berbagai dampak ataupun akibat yang akan diterimanya di kemudian hari, yang penting mereka merasa senang...demikian kilahnya.

Ingat, kebahagiaan hidup di akhirat sangat ditentukan oleh sikap dan prilaku kita selama menjalani kehidupan di dunia oleh karena itu kesempatan hidup yang sementara ini hendaknya mampu kita gunakan sebaik mungkin untuk memperbaiki diri dengan cara mengamalkan semua ajaran Nya dengan baik dan benar.

Mereka yang meninggal dunia bukan berarti lepas dari penderitaan akan tetapi merupakan awal dari penderitaan itu sendiri jika semasa hidupnya belum mampu mencapai kesempurnaan..

Menyadari akan prihal tersebut kendalikan hasrat ataupun keinginan yang hanya mengacu pada kesenangan hidup sesaat tetapi jadilah pribadi pribadi yang menjunjung tinggi akhlak dan martabat kita sebagai manusia untuk kepentingan hidup di akhirat nanti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar