Jumat, 06 Mei 2016

Kehidupan Berumah Tangga

Makna Hidup Berumah Tangga

Tujuan utama orang hidup berumah tangga adalah berbagai cinta dan kasih sayang secara tulus dan ikhlas untuk bisa menghasilkan keturunan. Dari keturunannya diharapkan setiap orang mampu memperbaiki dirinya secara berkesinambungan hingga mencapai kesempurnaan.

Berkaitan dengan fungsi dan keberadaan seorang anak dari setiap pasangan beragam pendapatpun muncul kepermukaan. Pada jaman dahulu sebagian besar orang mengatakan "banyak anak banyak rejeki". Mereka meyakini dengan memiliki banyak anak upaya penyelesaian berbagai macam pekerjaan akan lebih cepat bisa terselesaikan.

Namun seiring dengan perkembangan jaman pola pikir semacam itupun berubah, para orang tua tidak mau lagi memiliki banyak anak karena dihadapkan pada upaya pemenuhan kebutuhan hidup yang semakin tinggi. Itulah manusia pola pikirnya cendrung berubah seiring dengan perubahan jaman dengan segala macam kepentingannya.

Rendahnya tingkat pemahaman mereka terhadap ajaran agama membuat sebagian besar orang cendrung ikut ikutan tanpa pernah menyadari akan segala kekeliruan yang telah dilakukannya.

Memiliki seorang anak yang seharusnya di fokuskan pada upaya meningkatkan kesempurnaan akhlaknya tetapi justru sebagian besar para orang tua memanfaatkan anak anaknya lebih kepada untuk meningkatkan kebahagiaan hidup sementara tanpa memikirkan akibat yang akan ditimpakannya kelak mereka sudah meninggal dunia.

Kemudian bagaimana halnya dengan pasangan suami istri yang tidak dikaruniai anak, apakah mengadopsi anak dibenarkan?

Perlu di ketahui memiliki seorang anak dengan mengadopsi seorang anak adalah dua hal yang berbeda dimana mengadopsi anak lebih kepada wujud perhatian seseorang kepada orang lain yang secara langsung tidak akan mampu membebaskan orang tua angkatnya dari beban siksa api neraka akibat daripada dosa dosa yang mereka tinggalkan selama menjalani kehidupan di dunia.

Untuk bisa membebaskan dirinya dari beban penderitaan yang berkepanjangan mereka yang tidak dikaruniai anak sisa hidupnya harus mereka pergunakan untuk mengabdikan diri kepada Nya artinya selalu berupaya mengamalkan kebajikan, menjalankan segala perintah Nya dan menjauhi segala larangan Nya.

Manusia Dilahirkan Untuk Hidup Berpasangan

Untuk bisa menghasilkan keturunan setiap orang harus memiliki pasangan hidup sebab dalam proses kelahiran seorang anak semuanya berawal dari pertemuan sel telur dengan sperma yang masing masing di hasilkan oleh kaum wanita dan juga kaum pria.

Pertemuan diantara keduanya diyakini di tentukan oleh Nya sesuai dengan karmanya masing masing oleh karena itu masalah jodoh di katakan ada di tangan Tuhan, manusia hanya bisa berencana tetapi Tuhan jualah yang akan menentukan.

Menyadari jodoh ada di tangan Tuhan tentunya setiap orang tidak akan mampu memikirkannya sedari awal siapa siapa yang akan menjadi pendamping hidupnya di kemudian hari.

Kita semua meyakini jodoh yang memang menjadi takdir Nya adalah yang terbaik maka dari itu mencari pasangan hidup semuanya harus didasarkan pada keikhlasan.

Harap dibedakan sebuah pernikahan yang di landasi oleh ego dari setiap pasangan sesungguhnya bukanlah jodoh dari Tuhan tetapi lebih kepada upaya seseorang untuk bisa mendapatkan pasangan hidup sesuai dengan keinginannya.

Keikhlasan dipertemukan dengan keikhlasan akan berujung dengan kedamaian artinya ada perbedaan yang begitu tipis diantara keduanya oleh sebab itu lebih berhati hatilah dalam menyikapinya jangan sampai salah pilih!

Jodoh yang memang sudah menjadi takdir Nya tidak akan pernah membawa kesengsaraan, semuanya akan berjalan sesuai dengan apa yang sudah menjadi kehendak Nya dimana kasih sayang yang terjalin diantara keduanya dilandaskan oleh ketulusikhlasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar