Jumat, 29 April 2016

Hasrat Duniawi

Hasrat Duniawi Sebagai Sumber Dari Segala Dosa

Ketidaksempurnaan manusia sering kita jadikan alasan pembenar untuk melakukan tindakan yang tidak mencerminkan sifat sifat Ketuhanan. Hal tersebut sekaligus mencerminkan kalau keyakinan kita terhadap keberadaan Tuhan terkesan masih setengah setengah.

Perlu di ketahui kita terlahir ke dunia karena belum sempurna maka dari itu sudah menjadi kewajiban kita untuk menyempurnakannya agar apa yang menjadi hakekat dan tujuan daripada kehidupan sesungguhnya suatu saat nanti bisa tercapai.

Kurangnya keyakinan dan juga pemahaman terhadap ajaran agama membuat kita sering lupa akan tujuan akhir daripada kehidupan itu sendiri. Hal ini terkadang sulit untuk di jelaskan akan tetapi kalau kita mengetahui keberadaan kita sendiri maka kita akan tahu apa yang semestinya di lakukan.

Sesungguhnya semua hal yang berkaitan dengan urusan akhirat jauh lebih nyata dibandingkan dengan urusan duniawi. Lalu benarkah semua hal yang berkaitan dengan urusan duniawi semu adanya? jawabannya "benar".

Berikut penjelasannya...

Roh adalah percikan terkecil dari Tuhan. Kita tidak akan mampu melihat, merasakan dan memiliki apapun di dunia ini apabila roh sebagai sumber daripada kehidupan meninggalkan raga kita. 

Menyadari akan prihal tersebut sudah menjadi kewajiban setiap manusia untuk menjaga kesucian Nya. Bagaimana cara menjaga kesuciannya? hanya ada satu cara yakni dengan menjalankan segala perintah Nya dan menjauhi segala larangan Nya, tidak ada yang lain.

Pertanyaan berikutnya...

Apakah upaya pemenuhan hasrat ataupun keinginan merupakan perintah Nya? jawabannya "tidak". Manusia terlahir di berikan akal dan itu semua hanyalah cara yang bisa di lakukan manusia agar mampu bertahan hidup.

Namun apa yang kita lakukan justru kerapkali berbanding terbalik. Pemenuhan hasrat ataupun keinginan keinginan yang berbau duniawi senantiasa kita jadikan tujuan utama dalam hidup sehingga tidaklah mengherankan kalau sebagian besar manusia saat ini telah terseret ke dalam arus kehidupan yang bergelimang dosa.

Barangkali kita pernah mendengar pendapat seperti ini:  "Menjalankan perintah Nya sebaiknya di lakukan apabila semua kebutuhan hidup sudah terpenuhi." Semua itu adalah alasan klasik yang sering kita dengar dari mereka yang haus akan kenikmatan duniawi. Perlu di ketahui yang namanya kebutuhan hidup tidak akan pernah bisa di penuhi karena memang tidak ada batasannya. 

Apa yang semestinya kita lakukan...? Jadilah pribadi pribadi yang menjunjung tinggi kesederhanan dan upaya pencegahan tentunya jauh lebih baik daripada mengobati, jangan sampai kita baru menyadari semua kesalahan yang kita lakukan di saat ajal sudah mau menjemput.  Perlu diketahui bahwa mereka yang dalam hidupnya selalu berkutat dengan urusan duniawi tidak akan pernah bisa mendapatkan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun akhirat.

Sebagai sebuah renungan bahwa kehidupan di akhirat nanti jauh lebih panjang daripada kehidupan di dunia, berbagai akibat yang kita terima akan sangat di tentukan oleh sikap dan prilaku kita selama menjalani kehidupan di dunia ini oleh karenanya jangan pernah menyianyiakan kesempatan yang di berikan untuk segera kembali ke jalan Nya.

Tidak ada kata terlambat untuk bertobat asalkan di lakukan dengan niat tulus dan bersungguh sungguh. Pemenuhan hasrat dan juga keinginan yang berbau duniawi sebagai sumber dari segala dosa yang kita lakukan seyogyanya di tinggalkan sehingga beban dosa yang harus kita pertanggungjawabkan bisa di kurangi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar